Rabu, 10 Desember 2008

Problematika APAR CO2


Selain mengakibatkan Efek Pemanasan Global ternyata CO2 juga membunuh manusia.

Kondisi itu terjadi karena tekanan tinggi CO2 (70 bar) menyebabkan handle tidak kuat mendapat tekanan dan langsung mengantam muka teknisi yang akan melakukan maintenace. Bahkan berdasarkan data EPA (United States Environmental Protection Agency) America Carbon Dioxide as A Fire Suppressant Examining The Risk Februari 2000, dari 62 Incident, 119 orang tewas, 152 orang luka-luka dan keracunan.
Di samping itu, tekanan yang tinggi juga mengakibatkan tabung CO2 harus tebal. Akibatnya sangat berat bagi penggunanya, sebagai contoh isi media CO2 5 kg memiliki berat total + 25kg. Padahal 99% kebakaran terjadi di dalam ruangan yang mengetahui pertama adalah wanita. Bisa dibayangkan jika terjadi kebakaran wanita akan kesulitan untuk mengangkat APAR dari braketnya.
Selain itu, untuk memadamkan api CO2 membutuhkan 50% Design Consentrate. Api di dalam ruangan menghabiskan + 50% oksigen dan CO2 yang ditembakkan mengusir oksigen 50%. Sebelum apinya mati, pengguna akan mati duluan.

Bahaya lain dari CO2 adalah di suhunya yang dingin. Pada saat keluar dari nozzle / corong adalah -34oC. Suhu yang sangat dingin ini berpotensi menyebabkan frostbite atau mati jaringan tubuh karena terkena suhu yang sangat dingin
CO2 bila ditembakkan ke peralatan elektronik yang sedang beroperasi akan menyebabkan komponen elektronik pecah karena pada saat beroperasi semua peralatan elektronik akan menimbulkan panas. Bila CO2 ditembakkan dengan suhu -34oC pada saat elektronik bekerja maka perubahan suhu dari panas menjadi sangat dingin (-34oC) akan menyebabkan komponen elektronik pecah.
Kelemahan lain CO2 hanya cocok untuk api kelas B dan C, padahal 99% kebakaran adalah kelas A. kemudian daya pancar lemah, mudah menguap, untuk memadamkan api harus dekat sumber kebakaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar